Dua Bulan di Peru, Jenazah ABK Asal Indonesia Diserahkan ke Keluarga

Sabtu, 01 Desember 2018 - 12:06 WIB
Dua Bulan di Peru, Jenazah ABK Asal Indonesia Diserahkan ke Keluarga
Dua Bulan di Peru, Jenazah ABK Asal Indonesia Diserahkan ke Keluarga
A A A
JAKARTA - Jenazah Yogi Pratama (22) yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) kapal berbendera China Lurongyuangyu 969 akhirnya diserahkan kepada keluarganya di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.

Jenazah itu sudah sekitar dua bulan setengah berada di Peru. Yogi merupakan warga Kelurahan Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten pasaman, Sumatera Barat dan sudah berlayar pada 7 Oktober 2017.

Kapal tersebut beroperasi menangkap ikan dengan daerah operasinya dari Argentina dan Peru.

“Kami dapat kabar dari perusahan Yogi meninggal sekita 18 September penyebabnya sakit perut saat dalam pelayaran dari Argentina ke Peru, Yogi meninggal dunia di atas kapal,” kata Hendra, ayah almarhum saat di Rumah Sakit (RS) Bhayankara Polda Sumbar di Padang, Sabtu (1/12/2018).

Rencananya jenazah akan dimandikan di RS Bhayangkara lalu diserahkan kepada keluarga. Kemudian jenazah akan dibawa pulang oleh pihak keluarga. “Pihak perusahaan telah menyerahkan gaji selama Yogi bekerja dan tanggungan lainnya,” kata Hendra.

Perwakilan PT Bahari Kru Manajemen Tegal, perusahan yang mempekerjakan Yogi, Muksin memberikan keterangan yang tidak jauh berbeda.

Kedatangan Muksin untuk mengantarkan jenazah sampai ke rumah sakit. “Sebelum meninggal alamarhum mengeluh sakit perut. Saat itu dipikirnya sakit perut biasa setelah minum obat yang dia bawa sendiri dari rumah tahu-tahunya sakitnya bertambah parah, akhirnya teman satu kamarnya memanggil dokter yang ada di atas kapal beberapa saat dokter itu datang tapi setelah ditunggui, Yogi tidak tahan dan akhirnya tidak tertolong,” ujarnya.

Padahal, katadia, saat itu rencananya Yogi akan dilakukan operasi di Rumah sakit di Peru, namun karena sudah meninggal dunia kapal ikan disandarkan langsung di pelabuhan terdekat dalam wilayah Peru.

“Jenazah dibawah ke rumah sakit. Yogi meninggal itu tujuh sampai 8 hari setelah lego jangkar dari pelabuhan terkahir di Argentina. Jenasah baru sampai ke Indonesia di Bandar Soekarno Hatta pada pukul 18.00 WIB kemarin dan pagi tadi sampai di Padang,” tuturnya.

Sementara Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Bp3TKI Padang, Valerie Christie Faisal mengatakan, keterangan dari surat yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Protokol Dan Konsuler Kementerian Luar Negeri tertanggal 28 September 2018, almarhum mulai berlayar pada 7 Oktober 2017.

KBRI Lima di Peru menerima informasi dari agen pelayaran Oceanica Maritime SAC yang mengabarkan mengenai WNI atau ABK meninggal dunia atas nama Yogi Pratama.

“PT Bahari Kru Manajemen menyampaikan beberapa poin terkait kematian almarhum antara lain, sebelum meninggal, almarhum berlayar sejak 7 Oktober 2017. Pihaknya telah menghubungi keluarga almarhum dan berencana mendatanginya secara langsung pada 1 Oktober 2018, untuk menyampaikan rasa duka dan memberikan hak-hak almarhum termasuk santunan,” katanya.

Kemudian Balai Pelayanan Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Padang telah berkomunikasi secara intensif dengan KBRI Lima terkait meninggalnya almarhum, dan Pemulangan jenazah almarhum akan diproses oleh Indonesian Fisherman Association (Infisa).

Sebelum menyerahkan jenasah pihak Bp3TKI Padang juga menyerahkan santunan kepada keluarga almarhum di RS Bhayangkara disaksikan oleh keluarga terdekat Yogi. Sementara isak tangis dari ibu dan keluarga lainnya tidak terbendung ketika peti jenazah dibawah ke ruang jenazah saat hendak dimandikan.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5102 seconds (0.1#10.140)